Intruksi
Digunakan sebagai alat bantu hitung sel eriteosit menggunakan hemositometer, silahkan klik kotak yang akan dihitung, tekan "+" untuk mulai menghitung, "-" untuk mengurangi, "reset" untung mengulang perhitungan.
0
0
0
0
0
Hasil:
Hitung jumlah sel eritrosit menggunakan hemositometer
Untuk menghitung sel darah merah (eritrosit), darah utuh diencerkan 1:200 dalam larutan isotonik (reagen hayem), yang menjaga sel eritrosit agar tidak lisis. Setelah hemositometer diisi dengan darah encer, sel dihitung secara mikroskopis dalam lima kotak sedang pada sudut dan tengah, Berikut rumusnya:$$\text{Jumlah (per mm^3)} = {{Jumlah \: sel \over Volume \: kotak} \times Pengenceran}.$$ $$\text{Volume besar} = {0,2 \times 0,2 \times 0,1} = {0,1 mm^3} = {0,0001 mL}.$$ Literatur lain menghitung jumlah sel darah merah dinyatakan sebagai jumlah sel darah merah/liter (L) darah utuh. Sel darah merah yang normal adalah 3,6 hingga 5,6 X 1012/L untuk wanita dan 4,2 hingga 6,0 X 1012/L untuk pria. Bayi baru lahir menunjukkan RBC 5,0 hingga 6,5x1012/L saat lahir, yang secara bertahap menurun menjadi 3,5 hingga 5,1 X 1012/L pada usia 1 tahun.
Pada masa anak-anak dan remaja, nilai normal sel darah merah sedikit di bawah nilai normal. Ada juga sedikit penurunan sel darah merah setelah usia 50 tahun. Selain itu, aktivitas fisik yang berat cenderung meningkatkan hitungan, dan mungkin juga terjadi fluktuasi harian dengan hitungan tertinggi pada pagi hari dan terendah pada malam hari. Peningkatan jumlah sel darah merah ditemukan pada polisitemia vera dan polisitemia sekunder karena sebab lain, seperti dehidrasi dan pengaruh ketinggian.
Jumlah sel darah merah di bawah normal pada anemia dan pada berbagai kelainan lainnya. Seperti pada sel leukosit, ada dua metode dasar yang digunakan untuk menghitung sel darah merah: metode manual dan prosedur yang menggunakan penghitung sel elektronik. Metode manual untuk RBC serupa dengan metode WBC. Disarankan agar siswa menguasai prosedur sel leukosit sebelum mencoba melakukan sel darah merah. Untuk menghindari duplikasi materi, sel darah merah tidak disajikan sedetail sel leukosit.
Spesimen Darah utuh, menggunakan EDTA atau heparin sebagai antikoagulan. Darah kapiler juga dapat digunakan. Prinsip Untuk memudahkan penghitungan dan mencegah lisis sel darah merah, darah utuh diencerkan dengan cairan pengencer isotonik.
Literatur
Ball, M.. (2013). Clinical Laboratory Mathematics. Pearson Education, Inc.
Brown, B. A.. (1993). Hematology : principles and procedures (sixth). Lea & Febiger. http://archive.org/details/hematologyprinci0006brow.